Selasa, 25 November 2008

Kebangkitan Bayern Munich

Kemenangan telak 3-0 Bayern Munich atas Steaua Bucharest tidak hanya meloloskan FC Hollywood, tapi menurut Juergen Klinsmann raihan ini adalah sebuah momentum kebangkitan yang fantastis.

Pada pertandingan Rabu (26/11/2008) dinihari WIB, Bayern menaklukkan Steaua lewat gol-gol Miroslav Klose (2) dan Luca Toni, dan tim raksasa Jerman ini berhak mengantongi satu tiket ke babak 16 besar.

Hasil ini disebut Klinsmann sebagai momentum yang luar biasa, setelah di awal musim performa Bayern sempat dikecam karena terseok-seok di liga domestik.

"Kami sangat gembira," tukas Klinsmann. "Kami lolos ke babak 16 besar dengan satu laga sisa dan cara ini sangatlah fantastis," sambungnya seperti dilansir Reuters.

"Kami merasakannya sejak enam sampai delapan pertandingan terakhir bahwa momentum ini semakin besar," sambungnya.

Dengan kemenangan ini perolehan poin Bayern sudah tak terkejar lagi dari Fiorentina, yang di saat yang sama dikalahkan Olympique Lyon 1-2 di kandang sendiri. Dengan nilai sebelas, capaian Bastian Schweinsteiger cs dan Les Gones di Grup F tidak lagi terkejar dari La Viola yang berada di posisi ketiga dengan tiga poin.

10 Tiket Sudah, Enam Tersisa Punya Siapa?

Dari 16 tiket yang diperebutkan untuk melaju fase knock out, 10 di antaranya sudah punya pemilik. Dinihari nanti enam jatah tersisa masih akan diperebutkan oleh 12 tim.

Barcelona, FC Porto dan Juventus menjadi tiga tim pertama yang memastikan lolos ke fase knock out. Mereka sudah mendapatkan tiket ke babak perdelapanfinal bahkan sejak matchday keempat dua pekan lalu.

Dinihari tadi jumlah klub yang lolos bertambah. Seperti sudah menjadi "garis takdir" Liga Champions, yang kemudian lolos ke fase kedua adalah tim-tim besar yang memang punya sejarah bagus di kompetisi antarklub terbaik ini.

Dari Grup H Real Madrid menemani Bianconeri setelah memetik kemenangan tipis 1-0 atas BATE. Siapa juara grup ini masih harus ditunggu hingga matchday terakhir di mana Juve akan menjamu BATE sementara Los Merengues didatangi Zenit St. Petersburg, skuad besutan Claudio Ranieri lebih diuntungkan karena mereka cuma butuh hasil imbang.

Kondisi serupa terlihat di Grup G dengan Arsenal dan FC Porto tampil perkasa menyingkirkan Dinamo Kiev serta Fernerbahce dari persaingan. Meski begitu The Gunners harus memastikan kemenangannya dengan susah payah melalui gol semata wayang Nicklas Bendtner, sedangkan Porto meraih tiga angka usai menang 2-1 atas Fenerbahce.

Fiorentina yang sempat diprediksikan bakal jadi kuda hitam juga terbukti tak bisa apa-apa. La Viola bahkan belum memetik satu kemenangan pun yang membuat langkah Bayern Munich dan Olimpique Lyon lolos ke fase knock out terasa mudah di Grup F.

Die Rotten dan Les Gones tampil dominan di grup ini dengan meraih nilai 11 tanpa sekalipun menelan kekalahan. Sementara La Viola malah harus bertarung dengan Steaua di match day terakhir jika masih ingin bersaing di Piala UEFA.

Juga memiliki rekor tak terkalahkan adalah Manchester United dan Villarreal di Grup E. Sedikit kejutan yang terjadi di grup ini adalah ketidakberdayaan Glasgow Celtic yang untuk sementara menjadi penghuni dasar klasemen.

Sama-sama meraih dua kemenangan dan tiga kali imbang dari lima laga, The Red Devils serta The Yellow Submarine mengumpulkan poin sembilan. Siapa yang akan jadi
pemimpin grup baru akan diketahui di matchday terakhir.

Yang kemudian menarik untuk diamati adalah pertarungan memperebutkan enam tiket tersisa. Disebut menarik karena tiket dari Grup A, B dan D itu masih berpeluang didapat oleh seluruh penghuni ketiga grup tersebut atau masih ada 12 klub yang berpeluang lolos.

Di Grup A, kekalahan 1-3 Chelsea atas Roma di matchday 4 lalu banyak mengubah peta persaingan di Grup ini. Namun kemenangan atas Bordeaux dinihari nanti sudah akan cukup meloloskan The Blues, peluang Roma lolos juga makin lebar jika bisa mempertahankan performa positifnya saat bertandang ke CFR Cluj dan tentunya pulang membawa tiga angka.

Tinggal butuh satu kemenangan untuk memastikan lolos juga dialami Inter Milan yang di Grup B performanya masih jauh dari meyakinkan, dinihari nanti Nerazzurri akan menantang Panathinaikos. Kejutan besar juga sangat mungkin terjadi terkait peluang lolos Anorthosis, kemenangan atas Werder Bremen dan dibarengi sukses Inter menundukkan Panathinaikos akan membawa klub Siprus itu mencatat sejarah lolos ke 16 besar di tahun debutnya berlaga di Liga Champions.

Liverpool dan Atletico Madrid juga belum bisa bernapas lega malam nanti. Dua pemuncak Grup D ini membutuhkan kemenangan atas PSV Eindhoven dan Marseille untuk menjaga harga diri sebagai klub papan atas Eropa dengan lolos ke babak 16 besar.

10 pemegang tiket ke babak 16 besar
-Barcelona
-FC Porto
-Manchester united
-Villarreal
-Bayern Munich
-Olimpique Lyon
-Arsenal
-FC Porto
-Juventus
-Real Madrid

Jumat, 21 November 2008

Gallas Bukan Lagi Kapten Arsenal

Mulutmu adalah harimaumu. Itu tampaknya yang sedang dialami William Gallas yang dicopot jabatan kaptennya setelah mengkritik rekan setimnya.

Gallas sedang menjadi sorotan menyusul pernyataan yang cukup heboh tentang Arsenal. Ia tanpa ragu membuka dapur The Gunners yang disebutnya sedang kurang kondusif.

Tentu saja bara yang dilepaskan bek Prancis ini langsung mengundang respon. Spekulasi posisinya sebagai kapten Arsenal akan dicopot manajer Arsene Wenger akhirnya terjadi juga.

Majalah France Football mengabarkan Gallas telah dicopot posisinya sebagai kapten. Bukan hanya itu, dia juga tak ikut dalam skuad guna menghadapi Manchester City nanti malam.

Namun, kabar terakhir dikabarkan bahwa Gallas diminta mundur setelah pertemuan tim. Meski demikian pihak Arsenal menolak mengomentari kebenaran kabar pencopotan kaptennya tersebut.

Sementara kiper Manuel Almunia, bek Gael Clichy, Kolo Toure dan gelandang Francesc Fabregas kemungkinan besar menjadi kandidat kuat untuk menjadi kapten menggantikan Gallas.

"Ini mungkin menjadi akhir karir Gallas di Arsenal ketika Anda pertimbangkan faktanya dia tidak ikut dalam tim akhir pekan ini," ungkap bek legenda Arsenal Nigel Winterburn seperti dilansir Sky.

Selasa, 18 November 2008

Wenger Yang Sedang Frustasi

Arsene Wenger mengaku sangat frustasi karena gagal memiliki kesempatan memilih pemain terbaik. Hal itu disebabkan sebagian para pemainnya harus memperkuat tim nasional.

Wenger mengungkapkan bahwa tidak ada ada penjelasan rasional menyusul kekalahan skuadnya 0-2 dari Aston Villa. Ia merasa gagal mengangkat semangat skuadnya saat menghadapi Villa setelah sebelumnya mengalahkan Manchester United.

Namun, di saat pelatih asal Prancis ini ingin kembali menyusun skuadnya untuk menghadapi laga selanjutnya konsentrasi pemainnya terpecah karena harus memperkuat timnasnya. Hal itu pun membuat Wenger merasa frustasi.

"Ini membuat frustasi kami tak bisa membawa mereka karena laga internasional di pekan ini Di suatu tahap, kami ingin fokus pada sesuatu yang berbeda lalu kembali dan fokus lagi," keluh Wenger seperti dilansir Goal.

Wenger juga menyesali performa yang tidak konsisten skuadnya. Arsenal mendulang pujian setelah sukses mengalahkan MU 2-2. Setelah itu skuadnya muda Arsenal unjuk kemampuan dengan mengatasi Wigan Athletic di Piala Carling.

Namun, di kandangnya sendiri Arsenal takluk 0-2 oleh Aston Villa. "Ini sulit dipercaya. kami menang Sabtu dan Selasa dimana kami merasa sedang tinggi. Namun Anda merasa tak ada enerji saat melawan mereka," aku manajer Arsenal ini.

Senin, 17 November 2008

Jangan Coret Arsenal


Arsenal semakin menjauh dari persaingan gelar. Namun bagi kapten Chelsea John Terry, The Gunners tetap menjadi ancaman bagi ambisi klubnya meraih gelar.

Performa Arsenal memang masih inkonsisten. Kekalahan atas Aston Villa 0-2 membuat skuad besutan Arsene Wenger ini semakin menjauh dari Chelsea dan Liverpool di puncak klasemen dengan terpaut sembilan poin.

Namun, bagi Terry hal itu bukan berarti Cecs Fabregas dkk dicoret dalam daftar kandidat perebutan gelar di musim ini. "Saya masih mempertimbangkan Arsenal sebagi kandidat. Anda tak boleh mencoret klub besar," tegas kapten Chelsea ini.

"Mereka masih punya pemain yang mampu melakukannya. Kami masih akan melawan mereka baik di kandang atau pun tandang. Semua masih bisa terjadi. Kami harus dapat memastikan meraih enam poin melawan mereka," ujar Terry seperti dilansir Goal.

Bek internasional Inggris juga melihat bagaimana ketatnya persaingan di klasemen. "Ini sangat dekat di puncak saat ini. Liverpool bermain baik saya dan melihatnya. MU juga mendapakan hasil bagus melawan Stoke," ungkapnya.

Bukan hanya itu , Terry juga senang skuadnya memiliki selisih gol lebih baik yaitu 15 gol dari Liverpool yang berada di posisi kedua. Jika kami dapat terus mencetak gol dan tidak kemasukan itu seperti meraih tiga poin." tukasnya.

Loew: Ini Tim Terbaik Inggris


Inggris tak akan diperkuat banyak bintangnya saat bertandang ke Jerman. Meski begitu Joachim Loew menganggap The Three Lions yang akan dihadapinya adalah tim Inggris terbaik dalam beberapa tahun terakhir.

Faktor utama kekuatan Inggris saat ini setelah gagal lolos ke Piala Eropa lalu adalah keberadaan Fabio Capello. Orang Italia itu disebut Loew sudah membangkitkan kembali kehebatan Inggris yang sempat hilang dalam beberapa tahun ke belakang.

"Mereka sudah belajar dari kegagalan tidak lolos ke Euro 2008, dan bersama Capello mereka punya pelatih yang memberi banyak pengaruh Italia pada timnya. Saya tak mau banyak membicarakan mereka - mereka sekuat sebagaimana yang terlihat," ungkap Loew di Dailymail.

Setelah ditangani Capello, Inggris mendapat banyak hasil positif dari beberapa laga yang dilalui. John Terry cs meraih tujuh kemenangan serta masing-masing sekali imbang dan kalah dari sembilan laga di bawah Don Fabio, sementara di Kualifikasi Piala Dunia 2010 hasil 100% berhasil diraih termasuk kemenangan sensasional 4-1 saat bertandang ke Kroasia.

"Setelah gagal melangkah ke Euro, Inggris telah berubah. Mereka telah mengambil langkah besar ke depan. Dan setelah mengamati serta melakukan analisis dalam beberapa hari terakhir, tak bisa dipungkiri kalau saat ini tim Inggris adalah yang terbaik dibanding beberapa tahun terakhir - siapapun yang dimainkan,"

Yang mungkin akan menguntungkan Der Panzer adalah badai cedera yang tengah menghantam tim Inggris. Frank Lampard dan Steven Gerrard sipastikan absen, begitu juga Wayne Rooney dan Rio Ferdinand. Tapi tetap saja pelatih Jerman berusia 48 tahun itu menganggap The Three Lions menyimpan potensi sangat membahayakan.

"Mereka memiliki pemain yang bisa menggantikan (Wayne) Rooney. Pemain lain punya kualitas yang sama. Mereka memiliki 20-25 pemain yang sangat termotivasi dan bisa langsung cocok dengan tim, jadi itu bukan keuntungan buat kami," pungkas mantan asisten Juergen Klinsmann itu

Berbatov Enggan Disebut Cantona

Ada beberapa hal yang membuat Dimitar Berbatov dipandang miliki kemiripan dengan Eric Cantona. Tapi striker Bulgaria itu meminta dirinya jangan dibanding-bandingkan dengan legenda Red Devils itu.

Berbatov mengundang komparasi dengan Cantona lantaran sikapnya di luar lapangan yang perlente dan stylish, sentuhan bolanya yang sulit, terampil dalam penyelesaian akhir, dan kelakuannya secara umum.

Menyadari dirinya dikait-kaitkan dengan bintang legendaris Prancis itu, Berbatov meminta melalui harian Telegraph agar hal tersebut dihentikan.

"Aku cuma aku. Aku tak ingin perbandingan dengan siapapun juga, terutama seorang legenda seperti Cantona. Kalau Anda bertanya pada beberapa orang di sini, aku ini cukup pendiam. Aku tidak banyak bicara. Aku lebih mendengar dan melihat," tutur pemain berusia 27 tahun ini.

Berbatov juga menepis sangkaan sebagian orang bahwa dirinya tipikal pemain egois. "Aku tidak bermain untuk diriku sendiri. Aku bermain untuk tim," sergahnya.

Mantan pemain Bayer Leverkusen dan Tottenham Hotspur ini sudah mulai menemukan dinamikanya di Old Trafford. Sejauh ini ia sudah mengemas enam gol, termasuk satu gol saat MU menang 5-0 atas Stoke City hari Sabtu lalu.

Tentang keputusannya meninggalkan Spurs, yang mana ia sampai dicap pengkhianat dan tidak profesional, Berbatov memberi penjelasan. Boleh jadi dalam hal ini ia "egois" karena ingin memiliki karir pribadi yang lebih baik.

"Anda punya 75 ribu orang yang mendukung Anda di setiap pertandingan, pelatih tersukses di dunia, dan pemain-pemain terbaik di dunia."

Dia menyimpulkan, "Apa lagi yang ingin Anda coba dapatkan dan tingkatkan? Di usia 27 tahun, aku sudah berada di tahap akhir pengembangan diri sebagai seorang pemain, dan bisa melakukannya dengan tim ini adalah fantastis."

Kapan Berubah Dirimu, Arsenal?

Bukan musim ini saja Arsenal dirundung masalah inkonsistensi. Karena menunjukkan tanda-tanda kembali labil, The Gunners pun dituntut untuk segera berubah jika tak mau tertinggal jauh.

Baru pekan lalu Arsenal dan seluruh fansnya menggelar pesta besar usai menundukkan Manchester United. Kemenangan yang disebut-sebut bakal kembali membawa pasukan Arsene Wenger ke persaingan papan atas.

Namun sepekan berselang, tepatnya akhir minggu kemarin mereka kembali terjerembab keras ke bumi. Di kandangnya sendiri Cecs Fabregas dkk takluk 0-2 oleh Aston Villa, hasil yang membuat jarak mereka dengan Chelsea dan Liverpool di puncak klasemen menjadi sembilan poin.

"Segalanya masih mungkin, namun banyak hal yang harus kami ubah. Kami adalah tim yang sama dengan pekan kemarin (saat mengalahkan MU), namun setiap pemain harus menganalisis diri karena pertandingan ini adalah yang terburuk yang dijalani Arsenal dalam beberapa waktu ke belakang," sahut Manuel Almunia seperti diberitakan Skysport.

Makin membuat kiper Spanyol itu makin kecewa adalah kekalahan tersebut terjadi setelah dia secara heroik mampu menepis penalti Ashley Young. Keberhasil menghadang penalti ternyata sama sekali tak membangkitkan semangat pemain Arsenal lainnya untuk meraih hasil maksimal di kandang sendiri.

Messi yang Masih Belajar


Lima tahun sudah karir profesional Lionel Messi bersama Barcelona. Meski sudah banyak meraih prestasi, Messi tetap menganggap dirinya harus terus belajar.

Pada 16 November 2003, Barcelona menurunkan seorang bocah berusia 16 tahun dalam pertandingan persahabatan melawan klub Portugal, FC Porto. Dan lima tahun setelahnya, Messi si bocah itu, telah berkembang menjadi seorang bintang.

Messi dianggap sebagai salah satu bakat terbesar di sepakbola modern saat ini. Gocekannya yang maut menjadi andalannya. Puaskah pemuda 21 tahun itu dengan semua yang sudah diraihnya?

"Saya masih harus belajar banyak dan berkembang. Saya masih tumbuh dan saya ingin memenangi lebih banyak lagi, baik bersama tim maupun secara pribadi," aku Messi seperti dilansir Goal.

Sebetulnya tak hanya kesuksesan yang telah diraih. Memenangi banyak trofi di tingkat lokal maupun Eropa, lantas terpuruk dua tahun hampa gelar adalah gambaran karir pemuda berkebangsaan Argentina itu.

"Sulit bagi saya untuk memilih satu pertandingan atau satu momen karena kami telah melakukan banyak hal luar biasa," katanya. "Saat Anda menang, kenangannya bagus. Jika saya harus memilih, saya akan memilih saat kami memenangi dua gelar La Liga dan Liga Champions."

Messi menjadi superstar yang masih bertahan di Barca karena beberapa bintang lain seperti Ronaldinho atau Deco ikut hengkang menyusul pergantian rezim pelatih dari Frank Rijkaard kepada Josep Guardiola.

"Saya melihat lagi ke beberapa teman seperti Ronnie, Deco atau (Tiago) Motta). Saya punya hubungan istimewa dengan mereka. Kami masih saling berkirim pesan dan ngobrol seputar keadaan," tutup Messi.

Madrid Masih Dalam Kelabu


Dua kali kalah atas Juventus dan tersingkir dari tim semenjana di Copa Del Rey. Ditambah hasil memalukan atas Valladolid, Los Blancos seperti tengah berada dalam kegelapan. Salah Schuster?

Itulah catatan pertandingan Madrid dalam beberapa pekan terakhir. Dari delapan laga di semua kompetisi, cuma tiga kemenangan berhasil diraih dengan tiga lainya berakhir dengan kekalahan dan dua hasil imbang.

Setelah dipermalukan di kandang sendiri oleh Juventus di ajang Liga Champions, penderitaan Real bertambah saat kalah agresifitas tandang oleh Real Union Irun yang membuat mereka terdepak dari Copa Del Rey.

Tapi itu semua belum cukup karena dinihari tadi mereka dikalahkan Valladolid dengan skor 0-1. Kekalahan yang jelas menyesakkan karena lawan mereka sebelumnya sudah enam kali kalah, termasuki digunduli Barcelona 0-6 pekan lalu.

"Kami tidak pantas kalah, kami kehilangan keberuntungan. Kami mengubah gaya permainan karena kami kekurangan pemain. Tapi selain gol yang terjadi, tim lawan tidak membuat kami terancam," sahut Bernd Shuster seperti diberitakan Sportinglife.

Sebagai pelatih Schuster jelas dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas serangkaian hasil tersebut. Posisinya kini dipastikan makin terdesak, apalagi isu pemecatan dirinya sudah berhembus sejak tersingkir dari Copa Del Rey midweek kemarin.

Tapi mantan pelatih Getafe berkebangsaan Jerman itu malah terlihat santai saja dengan ramainya isu yang berkembang.

Penalti AC Milan Dibela Anceloti


Hadiah penalti yang diberikan wasit kepada AC Milan saat menghadapi Chievo dipertanyakan. Pelatih Rossoneri Carlo Ancelotti membela pemberian sepakan 12 pas tersebut.

Milan hanya menang 1-0 saat menjamu Chievo, Minggu (16/11/2008), melalui gol penalti Kaka. Penalti dihadiahkan wasit Andrea De Marco setelah Kaka terlihat dijatuhkan oleh Simone Bentivoglio di menit 14.

Pemberian sepakan itu lantas dipertanyakan, selain karena relatif minim kontak, Bentivoglio pun tampak menjatuhkan Kaka sedikit di luar kotak penalti. Sesuatu yang lantas dibantah Ancelotti.

"Mungkin saja pelanggaran itu terjadi di luar kotak penalti. Hanya tayang ulang yang bisa mengatakan apa yang terjadi karena kelihatannya itu terjadi di dalam," seru Ancelotti seusai laga seperti diwartakan Goal.

Milan sendiri sebetulnya layak mendapat lebih dari satu gol. Sejumlah peluang terbuang, selain karena tidak tajamnya lini depan, juga karena kecekatan kiper Chievo, Stefano Sorrentino, dalam mengamankan gawangnya.

"Sayangnya, kami tidak bisa menuntaskan pertandingan tersebut. Padahal kami bisa melakukan lebih dari itu dengan melihat banyaknya peluang yang kami dapatkan," imbuh allenatore yang kerap disapa Carletto tersebut.

"Bagaimanapun, saya yakin kami bermain baik hari ini. Di luar beberapa kekhawatiran di menit-menit akhir," simpul Carletto.

Gijon Permalukan Valencia 2-3 Di Mestalla


Setelah tampil gemilang di awal musim, Valencia mulai menunjukkan grafik menurun. Mereka baru saja menelan kekalahan keduanya usai ditundukkan Sporting Gijon di kandang sendiri dengan 2-3.

Kekalahan ini menjadi yang kedua diderita Valencia dalam tiga pertandingan terakhir, dalam empat pekan ke belakang El Che malah baru menang sekali. Ini jelas berbeda dengan apa yang merak raih di awal musim saat meraih enam kemenangan dalam tujuh laga.

Karena belum banyak tim yang bertanding, posisi Valencia di urutan tiga klasemen belum terusik. Adalah Sevilla yang berpelung mendongkel posisi mereka, jika malam nanti mampu menundukkan Getafe dengan selisih lima gol.

Jalannya Pertandingan

Menghadapi tim yang sebelum pekan ke-11 masih duduk di posisi 14, Valencia dikejutkan dengan gol yang bersarang ke gawang mereka di menit 20. Lolos dari jebakan offside, sepakan mendatar Luis Moran gagal diantisipasi kiper Renan.

Upaya untuk mengejar ketinggalan satu gol itu terus dilakukan Valencia. Namun minimnya kreativitas dalam membangun serangan membuat tak banyak peluang dimiliki tuan rumah.

Kesempatan emas menyamakan kedudukan baru datang di jelang turun minum melalui tandukan Joaquin yang meneruskan umpan silang Miguel. Namun upaya ini juga tak membuahkan hasil karena Pichu Cuellar dengan gemilang menghalau bola yang mengarah ke sudut bawah gawangnya.

Memasuki babak kedua Unai Emery memasukkan Fernando Morientes yang menggantikan Vicente demi meningkatkan daya gedor. Namun justru Gijon yang menambah gol memperbesar keunggulan.

Di menit 51 David Barral yang menerima bola di sisi kanan menusuk ke dalam kotak penalti. Sempat mengecoh Moretti, tendangan kerasnya ke arah tiang dekat mengubah skor menjadi 2-0.

Asa Valencia untuk memperkecil ketinggalan datang di menit 67 menyusul handsball Barral di kotak penalti saat mencoba menghalau bola tendangan sudut. Eksekusi penalti Villa mengubah kedudukan menjadi 1-2, ini juga menjadi gol ke-100 striker Spanyol itu di ajang Liga Spanyol.

Namun setelah memperkecil ketinggalan Valencia tak kunjung bisa mencetak gol penyama. Justru tim tamu yang mencetak gol ketiganya saat pertandingan tersisa 10 menit lewat aksi Diego Castro. 1-3 Valencia tertinggal.

Di menit akhir pertandingan Valencia mampu kembali memperkecil kedudukan melalui Juan Mata. Namun dengan sedikitnya waktu yang tersisa, 'Kelelawar Hitam' tetap gagal mencetak gol ketiga. Skor akhir 3-2 untuk keunggulan Sporting Gijon.

Arsenal Dinilai Tak 'Seseram' Tim Big Four Lain


Labil benar Arsenal. Usai pekan lalu menang atas MU, kini mereka malah kalah dari Aston Villa. Menurut Steve Sidwell, tim "Gudang Peluru' memang sudah melempem.

Di pekan 11 Premiership, Arsenal kalah 1-2 dari tim promosi Stoke City. Cesc Fabregas cs lantas bangkit dengan menekuk MU 2-1 sepekan setelahnya. Namun, kala menjamu Villa akhir pekan lalu mereka malah kembali kalah 0-2.

"Anda datang ke Arsenal dengan berpikir bisa mendapatkan poin," cela Sidwell di The Sun.

Kian menyakitkan buat Arsenal karena para rivalnya berhasil menang di pekan yang sama. MU membantai Stoke City 5-0, Chelsea menggasak West Brom 3-0, dan Liverpool menang 2-0 atas Bolton Wonderers.

Tak pelak Sidwell pun mencibir Arsenal yang dinilainya sudah kurang menakutkan sebagaimana tim-tim tangguh Inggris lain.

"Anda melihat Chelsea dan Manchester United dan mereka tidak akan kehilangan banyak poin. Tapi Anda melawan Arsenal, kandang maupun tandang, dan Anda berpikir bisa mendapatkan hasil (poin)," yakin gelandang Villa yang memulai karir sepakbola bersama Arsenal itu.

Arsenal sudah empat kali kalah musim ini, yakni lawan Fulham, Hull City, Stoke City dan Aston Villa. Dua kekalahan di antaranya terjadi di kandang sendiri.

Schuster Segera Didepak?


Bernd Schuster tak menampakkan batang hidungnya saat Real Madrid menggelar sesi latihan Minggu kemarin. Ditambah isu tak adanya lagi dukungan dari pemain, benarkah sang pelatih bakal segera didepak?

Usai dikalahkan Valladolid akhir pekan kemarin, Madrid dijadwalkan menggelar latihan pada hari minggu waktu setempat. Namun yang datang ke pusat latihan Los Merengues ternyata hanya lima orang, sementara Schuster termasuk salah satu yang tak nampak di lokasi.

Sesi latihan tersebut statusnya memang tak wajib karena hanya berfungsi sebagai pemulihan kondisi fisik usai berlaga sehari sebelumnya. Apalagi Schuster sebelumnya sudah menjadwalkan skuad Madrid mendapat libur dua hari menyusul digelarnya lag internasional midweek ini.

Namun menyusul tersingkir dari Copa del Rey tengah pekan lalu, petinggi Madrid sudah menyarankan agar Schuster mengubah rencana tersebut. Apalagi Raul Gonzalez cs kemudian ditumbangkan Valladolid.

Kondisi ini semakin menguatkan hembusan isu soal bakal segera dipecatnya mantan pembesut Getafe itu. Sebuah stasiun radio di Spanyol bahkan menyebut beberapa pemain tak lagi berbicara dengan Schuster.

Pemain-pemain kabarnya sangat kecewa lantaran Schuster tidak memberikan instruksi saat jeda pertandingan terakhir mereka. Pelatih kelahiran Jerman itu malah tak ada di ruang ganti pemain usai pertandingan yang berkesudahan 0-1 itu.

Seberapa besar kebenaran isu tersebut pastinya masih bisa dipertanyakan. Yang jelas sejak menggantikan Fabio Capello pada Juni 2007, Schuster disebut-sebut hanya sebagai "penumpang", bukannya "pengemudi". Dia lebih banyak diatur oleh petinggi-petinggi Los Merengues.

Titel juara memang berhasil diberikan sang pelatih musim lalu, namun banyak yang memandang sinis kalau itu didapat hanya dengan meneruskan apa yang sudah dibangun Don Fabbio.

Media-media Spanyol juga menganggap Schuster tak memberikan apapun dalam 16 bulan keberadaannya di Santiago Bernabeu. Kemenangan banyak yang didapat karena kemampuan individu pemain, bukan karena kerja tim yang menggambarkan identitas Madrid. Demikian diberitakan Timesonline.

Saat ini Madrid memang masih bertahan di posisi emapt klasemen dengan "hanya" lima poin yang menjadi jarak dengan Barcelona, pun peluang mereka di Liga Champions yang masih terbuka lebar.

Tapi menelan empat kekalahan dari delapan laga terakhir jelas bukan hal yang diinginkan petinggi klub. Dan kalau sudah begini, pelatih 48 tahun itu mungkin tinggal menunggu surat pemberhentian dan menjadi pelatih kedelapan yang angkat koper dari Madrid dalam 12 tahun terakhir.

Valencia Dan Barca Melangkah ke 16 Besar

Tidak ada kejutan berarti dari Copa del Rey yang memainkan leg kedua putaran keempat, Rabu (19/11) atau Kamis dinihari—WIB. Selain Villarreal yang dipermalukan Poli Ejido, tim-tim besar Primera Liga (La Liga) sukses melangkah ke babak perdelapan final.

Barcelona yang ganti menjamu Benidorm kembali mengalami kesulitan menundukkan klub kasta ketiga Spanyol tersebut. Menguasai jalannya permainan, Azulgrana baru berhasil memecahkan kegembiraan publik Nou Camp di enam menit terakhir melalui gol Lionel Messi yang memanfaatkan bola rebound hadiah penalti.

Gol di menit ke-84 itu membuat Barca melanjutkan langkahnya dengan aggregate 2-0. Di babak 16 besar, Barca akan bertemu dengan Atletico Madrid yang lolos dengan skor aggregate 1-0—yang merupakan gol dari Diego Forlan—setelah bermain imbang tanpa gol dari Orihuela, klub segunda B.

Juara bertahan Valencia melaju mulus. Seusai mengantongi kemenangan 4-1 di leg pertama, Los Che yang bermain di Estadio Mestalla mengandaskan Portugalete 3-0 (1-0). Kemenangan Valencia itu dibuka oleh Miguel Angel Angulo yang menjabat ban kapten di menit ke-20. Dua gol berikutnya disumbangkan Michel (58) dan Pablo Hernandez (70).

Sementara itu, tiga partai yang mempertemukan klub anggota La Liga membuahkan pil pahit buat Malaga, Numancia dan Recreativo Huelva. Malaga menyerah aggregate 1-3 setelah dikalahkan Real Mallorca 0-2 (0-1) di ONO Estadi. Dua gol kemenangan Mallorca disumbangkan David Navarro (34) dan Alhassane Keita di masa injury time.

Numancia yang takluk 0-1 di pertemuan pertama, semakin dibuat tidak berdaya oleh Sporting Gijon. Bermain di kandang, Estadio El Molinon, Torres David Barral menjadi pahlawan Gijon dengan dua gol yang diborongnya untuk kemenangan 2-0 di menit ke-22 dan 81.

Bermain di Estadio El Nuevo Colombina, Recreativo tidak mampu memaksimalkan keuntungan bermain di kandang saat menjamu Athletic Bilbao yang merupakan rival mereka di papan bawah La Liga. Meski menang 2-1 (2-0), Recreativo terhenti lantaran kalah aggregate 2-3. Kunci keberhasilan Bilbao adalah penalti sempurna dari Joseba Llorente di menit ke-75. Gol tersebut menghapus dua gol Recreativo dari Kanga Akale (23) dan Ersen Martin tujuh menit kemudian.

Morientes Sadar Diri

Valencia mengawali La Liga Spanyol musim ini dengan hasil fantastis. Sabtu lalu, Los Che membantai Real Mallorca tiga gol tanpa balas di Estadio Mestalla, kandang sendiri. Aksi impresif yang ditunjukkan pasukan Unai Emery setelah membuat kepayahan Real Madrid dalam perebutan Piala Super Spanyol.

Kemenangan brilian itu tidak terlepas dari aksi impresif duo David di lini depan. David Villa dan David Silva begitu padu menggerayangi pertahanan lawan. Di balik euforia di kubu Valencia, Fernando Morientes miris. Mantan striker Real Madrid itu menyatakan dirinya sangat mahfum akan nasibnya di sepanjang musim nanti.

Morientes begitu sadar Villa dan Silva akan menjadi bagian utama dari skema Emery. Oleh karena itu ia tidak berharap banyak bisa bermain. Meski begitu penyerang berusia 32 tahun itu patut diacungi jempol karena masih bertahan di Valencia walau ada tawaran yang datang untuknya.

Morientes menampik proposal lamaran yang dilayangkan klub raksasa Turki, Galatasaray. Ia ingin menghabiskan satu musim lagi di Mestalla karena berkeyakinan kapasitas dan kapabilitasnya masih dibutuhkan tim. Pemain yang biasa disapa Moro itu dibeli Valencia dua tahun lalu dari Liverpool, yang diperkirakan dengan fee 3 juta pound.

“Tahun ini kemungkinan menjadi tahun terakhir di Valencia karena saya tahu diri tidak akan mendapat kesempatan bermain. David Villa dan David Silva merupakan prioritas terdepan—bagi Emery dan memang keduanya merupakan tandem penyerang terbaik di Spanyol saat ini,” cetus Morientes seperti dikutip Goal.

Emery merupakan pelatih yang menyukai skema permainan dengan satu ujung tombak. Itu bisa terlihat pada pertandingan akhir pekan lalu. Villa ditempatkan di depan dengan sokongan dari Silva dan duo Juan Mata dan Pablo Hernandez di kiri dan kanan. Dan skema itu menuai hasil memuaskan, walau masih terlalu pagi berkesimpulan.

Sadar dengan situasinya yang tidak mendapat porsi lebih, Morientes malah menampik pinangan dari klub lain. “Tidak ada masala bagi saya lebih banyak duduk di bangku cadangan. Saya tidak akan berhenti (berupaya). Saya akan selalu memberi kontribusi dalam keadaan apapun,” katanya.

Mengenai penolakan terhadap tawaran Galatasaray, ia berkomentar: “Menganehkan karena saat itu saya dalam persiapan pra-musim dan fokus untuk bertahan. Penawaran yang bagus, buat saya maupun buat klub. Valencia menerima dan segalanya (hengkangnya Morientes) seperti berjalan lancar. Tapi ketika saya meminta garansi dari mereka (Galatasaray), semuanya berubah

Valencia mengawali La Liga Spanyol musim ini dengan hasil fantastis. Sabtu lalu, Los Che membantai Real Mallorca tiga gol tanpa balas di Estadio Mestalla, kandang sendiri. Aksi impresif yang ditunjukkan pasukan Unai Emery setelah membuat kepayahan Real Madrid dalam perebutan Piala Super Spanyol.

Kemenangan brilian itu tidak terlepas dari aksi impresif duo David di lini depan. David Villa dan David Silva begitu padu menggerayangi pertahanan lawan. Di balik euforia di kubu Valencia, Fernando Morientes miris. Mantan striker Real Madrid itu menyatakan dirinya sangat mahfum akan nasibnya di sepanjang musim nanti.

Morientes begitu sadar Villa dan Silva akan menjadi bagian utama dari skema Emery. Oleh karena itu ia tidak berharap banyak bisa bermain. Meski begitu penyerang berusia 32 tahun itu patut diacungi jempol karena masih bertahan di Valencia walau ada tawaran yang datang untuknya.

Morientes menampik proposal lamaran yang dilayangkan klub raksasa Turki, Galatasaray. Ia ingin menghabiskan satu musim lagi di Mestalla karena berkeyakinan kapasitas dan kapabilitasnya masih dibutuhkan tim. Pemain yang biasa disapa Moro itu dibeli Valencia dua tahun lalu dari Liverpool, yang diperkirakan dengan fee 3 juta pound.

“Tahun ini kemungkinan menjadi tahun terakhir di Valencia karena saya tahu diri tidak akan mendapat kesempatan bermain. David Villa dan David Silva merupakan prioritas terdepan—bagi Emery dan memang keduanya merupakan tandem penyerang terbaik di Spanyol saat ini,” cetus Morientes seperti dikutip Goal.

Emery merupakan pelatih yang menyukai skema permainan dengan satu ujung tombak. Itu bisa terlihat pada pertandingan akhir pekan lalu. Villa ditempatkan di depan dengan sokongan dari Silva dan duo Juan Mata dan Pablo Hernandez di kiri dan kanan. Dan skema itu menuai hasil memuaskan, walau masih terlalu pagi berkesimpulan.

Sadar dengan situasinya yang tidak mendapat porsi lebih, Morientes malah menampik pinangan dari klub lain. “Tidak ada masala bagi saya lebih banyak duduk di bangku cadangan. Saya tidak akan berhenti (berupaya). Saya akan selalu memberi kontribusi dalam keadaan apapun,” katanya.

Mengenai penolakan terhadap tawaran Galatasaray, ia berkomentar: “Menganehkan karena saat itu saya dalam persiapan pra-musim dan fokus untuk bertahan. Penawaran yang bagus, buat saya maupun buat klub. Valencia menerima dan segalanya (hengkangnya Morientes) seperti berjalan lancar. Tapi ketika saya meminta garansi dari mereka (Galatasaray), semuanya berubah

Benitez Minati David Villa

Duet David Villa-Fernando Torres di timnas Spanyol membuat Rafael Benitez terpesona. Pelatih Liverpool itu tertarik untuk membeli David Villa dan menduetkan dengan Torres di lini depan The Reds.

Walaupun tidak bisa tampil di final Euro 2008, David Villa menjadi top skorer turnamen Eropa itu dengan torehan 4 gol. Villa bahkan mampu mencetak hattrick ke gawang Rusia di laga pertama putaran grup. Satu gol lainnya dicetak ketika Spanyol mengalahkan Swedia 2-1.

Penampilan impresif Villa itu membuat Rafael Benitez tertarik untuk memboyong Villa dari Valencia ke Liverpool. Pelatih Liverpool itu ingin menduetkan Villa dengan Fernando Torres yang juga tandemnya di timnas Spanyol.

Fakta bahwa lini depan Liverpool sudah sesak dengan pemain-pemain bagus tidak membuat Benitez mengurungkan niatnya memboyong Villa. Walaupun diakuinya sulit, Benitez tetap ingin mencoba mendatangkan Villa.

“Kami sudah memiliki Torres, Voronin, Kuyt, Babel dan Steven Gerrard yang bisa dimainkan sebagai second striker. Namun kami ingin mencoba mendatangkan opsi lain,” kata Benitez.

“Kami sangat meminati Villa dan dia masuk dalam daftar incaran kami. Akan sulit mendapatkannya, namun kami akan mencoba,” lanjutnya.